Seorang tentara Israel memicu kehebohan publik setelah mengaku bahwa atasannya memerintah untuk menembaki warga sipil yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan di Gaza. Pengakuan tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara yang beredar luas di media sosial dan langsung menuai reaksi keras dari berbagai pihak.

Dalam pernyataannya, tentara itu mengaku menyaksikan secara langsung bagaimana perintah diberikan tanpa pertimbangan kemanusiaan. Ia menyebut bahwa para warga tidak bersenjata dan hanya ingin mendapatkan makanan. “Kami diperintahkan untuk menembak siapa pun yang mendekat, meskipun mereka tidak membawa ancaman,” ujarnya.

Pernyataan ini segera memicu respons cepat dari pemerintah Israel. Juru bicara militer membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa pasukan Israel tetap beroperasi sesuai protokol internasional. Mereka menegaskan bahwa tidak ada kebijakan resmi yang mengizinkan penembakan terhadap warga sipil.

Namun, berbagai organisasi HAM menyoroti pernyataan itu sebagai tanda adanya pelanggaran serius di lapangan. Mereka meminta investigasi independen untuk mengungkap kebenaran dan memastikan pertanggungjawaban hukum terhadap pelaku.

Sementara itu, masyarakat internasional semakin menyoroti tindakan militer Israel di Gaza. Banyak pihak menuntut transparansi dan perlindungan lebih besar terhadap warga sipil, medusa88 login terutama dalam distribusi bantuan.

Pengakuan tentara ini membuka luka baru dalam konflik berkepanjangan yang sudah memakan banyak korban. Bila terbukti benar, kejadian ini berpotensi memperburuk citra Israel di mata dunia dan meningkatkan tekanan global terhadap kebijakan militernya di wilayah konflik.

By admin