7 Jenis Cedera Paha yang Perlu Diwaspadai

zeroten.net Paha sering kali jadi bagian tubuh yang kena imbas saat kita terlalu aktif bergerak, olahraga tanpa pemanasan, atau bahkan duduk terlalu lama. Cedera pada paha nggak hanya bikin nggak nyaman, tapi juga bisa bikin kita kesulitan jalan, berdiri, bahkan tidur nyenyak.

Sayangnya, banyak orang yang menganggap remeh nyeri di paha, padahal bisa jadi itu tanda cedera serius. Supaya nggak keliru, yuk kita kenali 7 jenis cedera paha yang sering terjadi dan harus kamu waspadai sebelum terlambat.

1. Keseleo atau Tarikan Otot Paha (Strain)

Ini adalah cedera paling umum yang sering terjadi saat olahraga atau aktivitas fisik berlebihan. Biasanya disebabkan oleh otot yang terlalu dipaksa, apalagi kalau belum pemanasan. Gejalanya bisa berupa nyeri mendadak, bengkak, dan sulit menggerakkan paha.

Kalau udah begini, istirahat, kompres dingin, dan peregangan ringan bisa bantu pemulihan. Tapi kalau nyerinya makin parah, sebaiknya konsultasi ke dokter.

2. Memar atau Hematoma

Saat kamu jatuh atau terbentur benda keras, darah bisa berkumpul di bawah kulit dan menyebabkan memar. Area yang terkena akan terlihat kebiruan dan terasa nyeri jika disentuh.

Biasanya cedera ini nggak terlalu serius, tapi kalau memar makin besar dan bengkak, bisa jadi ada kerusakan jaringan otot yang lebih dalam.

3. Tendinitis Paha

Tendinitis adalah peradangan pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot ke tulang. Biasanya muncul karena gerakan berulang, seperti lari jarak jauh atau naik turun tangga terlalu sering. Tendinitis di paha sering menyerang bagian paha depan dan membuat gerakan menjadi terbatas.

Untuk pemulihan, istirahat total dan pengompresan sangat dianjurkan. Jika perlu, bisa juga menggunakan anti-inflamasi sesuai anjuran medis.

4. Cedera Hamstring

Hamstring adalah otot di bagian belakang paha yang sering tertarik saat gerakan eksplosif seperti sprint atau lompat. Cedera ini bisa ringan sampai berat, tergantung seberapa parah robekan ototnya.

Kalau kamu tiba-tiba merasa seperti “ketarik” di bagian belakang paha saat berlari, segera hentikan aktivitas dan kompres dingin. Jangan dipaksa lanjut karena bisa memperparah robekannya.

5. Kram Otot Paha

Meski terlihat sepele, kram bisa sangat menyakitkan. Biasanya muncul karena dehidrasi, kelelahan otot, atau kekurangan mineral seperti magnesium dan kalium. Saat kram terjadi, otot tiba-tiba menegang dan sulit digerakkan.

Solusinya adalah istirahat, peregangan, dan perbanyak minum air putih serta konsumsi makanan bergizi untuk menghindari kambuh.

6. Bursitis Paha

Bursitis terjadi saat bursa (kantung kecil berisi cairan di sekitar sendi) mengalami peradangan. Di paha, biasanya terasa nyeri di sekitar pinggul atau sisi luar paha dan semakin parah saat duduk lama atau naik tangga.

Penanganannya biasanya berupa kompres es, istirahat, dan fisioterapi ringan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan suntikan anti-inflamasi.

7. Fraktur atau Patah Tulang Paha

Meski jarang terjadi pada aktivitas ringan, patah tulang paha bisa terjadi akibat kecelakaan atau benturan keras. Ini adalah kondisi serius yang menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan, dan ketidakmampuan total untuk berjalan.

Kalau kamu mengalami gejala seperti itu setelah jatuh, jangan coba berdiri sendiri. Segera cari pertolongan medis dan lakukan rontgen untuk memastikan kondisinya.

By admin